Internet pernah dipandang sebagai alat yang berguna, sehingga memudahkan setiap pengetahuan individu untuk mendapatkan informasi.
Seiring berjalannya waktu, bahaya yang ditimbulkannya semakin besar dari sebelumnya.
Dengan banyak kasus baru-baru ini yang menunjukkan adanya banyak situs yang berisi konten yang tidak pantas, polisi Indonesia, dengan bantuan Kementerian Komunikasi dan Informasi secara kooperatif mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut sebelum memperburuk keadaan.
Sebelumnya, kekhawatiran pemerintah adalah atas kehadiran pelacuran online yang diikuti oleh apa yang sekarang dilihat sebagai perjudian atau taruhan online.
Sebelumnya, kekhawatiran pemerintah adalah atas kehadiran pelacuran online yang diikuti oleh apa yang sekarang dilihat sebagai perjudian atau taruhan online.
Situs-situs ini telah menemukan tempat peristirahatan yang sangat aman di dunia maya cukup lama, namun belum cukup menarik perhatian dari otoritas agar dihapus atau diblokir secara permanen.
Kehadirannya tidak hanya berbahaya bagi orang-orang di bawah umur, tapi juga bagi mereka yang pada usia dewasa tanpa kontrol diri.
Direktorat Peradilan Pidana Ekonomi dan Spesifik dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim Polri) dilaporkan memblokir sebanyak 360 situs perjudian online.
Ini termasuk game poker online, permainan taruhan sepak bola online dan situs taruhan terkait olahraga lainnya.
"Hasil dari patroli cyber kami selama 1 minggu terakhir menunjukkan bahwa sebanyak 360 situs merupakan tempat berkembang biak bagi taruhan online atau perjudian," kata petugas Simanjuntak saat jumpa pers, Jakarta, Jumat (22/5) 2015).
Apa yang terjadi setelah pemblokiran tersebut adalah keputusan Bareskrim untuk juga memblokir 460 rekening bank, yang diduga dimanfaatkan untuk memfasilitasi transaksi moneter dari situs taruhan ini.
"Kami telah berkoordinasi dengan Departemen Laporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk membantu kami memblokir atau campur tangan dalam proses transaksi dari 460 akun mencurigakan ini," tambahnya.
Bareskrim Polri bagaimanapun, mengklaim bahwa mereka belum menemukan pelakunya di balik situs taruhan ini.
Comments
Post a Comment